Jumat, Mei 29, 2009

Tumpang Sari Dari desa Kemiri

Minggu ke dua Mei 2009 mahasiswa Ekonomi Pembangunan UNS Sebelas Maret mengikuti kuliah lapangan tentang penerapan pertanian terpadu terutama di lahan kering di daerah Boyolali, Karanganyar dan Sragen. Pembekalan di kampus diberikan oleh para dosen berpengalaman dan para praktisi pelaku usaha pertanian tanaman pangan, sayur dan peternakan.Kajian analisis mengenai materi tersebut akan disampaikan pada bulan Juni 2009 setelah mereka semua mencermati, menghitung dan menginterpretasikan hasil kuliah lapangan yang telah dilakukan.

Ada satu hal yang menarik dan perlu mendapat perhatian terutama para analis dibidang ekonomi pertanian tentang budidaya pare, ketimun dan bayam dalam satu lahan pertanian yang sama dan semuanya berhasil seperti lahan pertanian pak Kartiko di Kemiri, Keyongan Boyolali. Selanjutnya, di Tambak Boyolali, seorang peternak sapi perah dan penggemukan dapat menghasilkan daging, susu, pupuk dan gas untuk keperluan komersial. Sedang di Gemolong, seorang dosen yang dengan tekun dan teliti membudidayakan lahan kering dengan aneka tanaman pangan dan rumput tanpa menggunakan pupuk kimia dapat menghidupi 12 sapi yang per ekornya beratnya mencapai 0,8 ton.

Dapat ditarik kesimpulan sebenarnya banyak yang masih bisa diusahakan oleh para petani kita untuk mendukung program kecukupan pangan daerah maupun nasional tanpa tergantung pada impor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar