Jumat, Juni 24, 2011

Pesawat Telah Mendarat dan Perahu Telah Berlabuh

Empat tahun telah berlalu keterlibatanku dalam suatu lembaga besar yang sering saya sebut kadang menggunakan istilah Pesawat, kadang pula dengan perahu yang berlayar mengarungi bahtera kehidupan dan dinamisasi peradaban akademik dewasa ini. Tepatnya 24 Mei 2007 secara langsung atau tidak langsung telah secara formal lembaga normatif kampus telah memberikan nominasi bahwa saya diberi tugas untuk menjadi salah satu pengemban amanah membidangi pekerjaan inti pada lembaga, yaitu pendidikan dengan segala karakteristiknya hingga tahun 2011.

Lembaga besar ini maunya maju sejajar dengan lembaga besar lainnya, untuk itu perlu rekayasa bagaimana mengelola seluruh sumberdaya yang ada. Butuh keteraturan dalam banyak hal untuk mewujutkan impian itu, seperti Nakoda/Pilot ku sering memberikan arahan: selama empat tahun kedepan harus mempunyai kerjasama internasional dengan lima benua, menjadi member dalam akreditasi internasional (AACSB), semua prodi terakreditasi oleh BAN PT dengan nilai A, rasio dosen yang bergelar doktor terlaksana sesuai renstra fakultas 2007-2011, jumlah publikasi karya ilmiah dosen dan hasil penelitian pengabdian sesuai borang Akreditasi BAN PT, terjalinnya kerjasama dalam negeri dengan banyak pihak dll. yang tentu saja perlu komitmen bersama para pemangku kepentingan di fakultas ini.

Sebagai pelaksana dari semua kebijakan, kadang ada rasa ragu apa bisa ya ? Dengan kemampuan yang ada manusia wajib berusaha sesuai kapasitas, kadang memang melelahkan, kadang ada rasa syukur karena usaha-usaha kearah pencapaian tersebut secara bertahap medekati kenyataan.Suport dari sesama awak pesawat/perahu sangat memotivasi kinerja, sebaliknya kritik yang keras sering muncul ditengah-tengah kelelahan. Karena menurut pandangan saya : untuk mencapai arahan nakoda/pilot tersebut sesuai visi, misi dan tujuan, minimum semua stacke-holder perlu kerja keras dan teratur managemennya disemua bidang. Inilah, yang sering besinggungan dengan berbagai kepentingan (istilahnya sensitif)dengan beberapa pihak, yang semula telah mapan dengan apa adanya, tiba-tiba ada ketentuan-ketentuan yang perlu dilaksanakan guna mencapai tujuan tersebut.

Klimaksnya, hampir pada setiap koordinasi : yang terjadi saling silang pendapat, ego sentrisnya kental,saling curiga kalau sudah masuk pada ranah dana. Ada pula yang berpedoman bahwa dana sebagai panglima, yang lain barangkali pada urutan berikutnya,semuanya terlihat sebagian tertentu sebagai awak kapal/pesawat banyak yang mangkir dari kursi yang pada saat mencapai keinginnannya sangat kekeh, harus dapat jatah, itu terjadi saat masa-masa pilihan pimpinan sebagai pengelola pada peristiwa empat tahunan. Biarlah sejarah akan mencatat semua apa yang telah, sedang dan akan terjadi!

Alhamdulillah, tanggal 30 Mei 2011 semuanya telah berlalu, perjalanan panjang empat tahun silam telah tiba pada tujuan, hampir semua rencana dapat berjalan lancar dan kesampaian (secara rinci dapat dilihat pada laporan memorandum akhir jabatan Dekan FE Mei 2007-April 2011). Pesawat telah mendarat, perahu telah berlabuh di dermaga. Pilot/Nakoda baru telah siap melanjutkan perjalanan, awak pesawat/kapal telah siap untuk bersama-sama membantu kearah perjalanan baru, walau saat-saat akhir ada kelemahan yang signifikan dalam memaknai peraturan formal sebagai syarat ijin mengemudi. Mudah-mudahan tidak akan menjadi budaya yang akan terwariskan kegenerasi sebagai penerus kemajuan lembaga ini. Insyaallah! Bersambung.............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar